1/8. Jurnalistik Radio (Pengantar)  

Posted by Azis

Para pendengar radio mungkin tidak peduli dengan istilah jurnalistik radio (broadcast journalism, radio journalism). Yang pendengar pedulikan hanya satu: bisa MENDENGARKAN acara radio yang menghibur, menyenangkan, dan memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Pendengar juga mungkin tidak peduli dengan masalah teknis dan teoritis menyusun sebuah program acara, siaran berita, atau penulisan naskah yang dibawakan penyiar. Yang mereka pedulikan hanya satu, yaitu: penyiar atau reporter MEMPERDENGARKAN suara dengan JELAS dan ENAK DIDENGAR, sehingga informasi yang diampaikan mudah dimengerti.

Lain halnya bagi penyiar, reporter, dan penulis naskah (script writer) yang menjadi “ujung tombak” siaran radio. Mereka tidak bisa bersikap TIDAK PEDULI dengan pendengarnya. Mereka harus MEMANJAKAN telinga pendengarnya dengan sajian siaran dan informasi yang enak didengar, mudah dipahami, juga menghibur. Mereka harus dapat “memaksa” para pendengar mau mendengarkan dengan setia, stay tune, bukan malah membuat mereka mematikan pesawat radionya atau berpindah gelombang.

Oleh karena itu, para Penyiar, Reporter, dan Script Writer harus memanahami dan menguasai kecakapan untuk melakukan siaran , menyampaikan laporan, dan menulis naskah radio “yang baik dan benar”. Disinilah pentingnya memahami dan menguasai teknik-teknik jurnalistik radio.

Istilah jurnalistik radio terdiri dari dua kata, yaitu Jurnalistik dan Radio. Masing-masing kata merupakan konsep tersendiri yang memiliki makna tersendiri pula. Untuk menemukan sekaligus memahami pengertian jurnalistik radio secara utuh, kita akan kenali masing-masing konsep tersebut.*** (Ref. AS M.Romli)

Man's Secret 27  

Posted by Azis

"Kembangkanlah sikap luwes dan sikap menghargai.
Sikap-sikap semacam ini mencerminkan budi yang halus.
Memberikan sesuatu kepada orang lain..
berarti memenangkan mereka sebagai sahabat-sahabat Anda."


( j. donald walters )

OH 1: Kita Bukan Tong Sampah  

Posted by Azis

“Hidup itu indah bila diantara kita ada keterbukaan untuk saling mengenal cinta dalam setiap kesempatan”.

Percayalah bahwa segala kesedihan dan kegelisahan bukan berasal dari luar diri kita. Sebaliknya, kegelisahan sebetulnya muncul dari dalam diri kita. Sikap terbaik yang dapat kita lakukan bukan merubah dunia ini sesuai dengan pikiran kita, namun yang terbaik adalah menyusun pikiran kita sesuai dengan keadaan dunia. Karena dunia ini sudah ada lebih dahulu sebelum kita.

Jangan minder dengan keterbatasan kita, karena masih banyak orang yang tidak berdaya di sekitar kita. Jangan bunuh keyakinan dan rasa percaya diri kita dengan menganggap rendah semua potensi dan kemampuan kita. Jangan mengabaikan rasa percaya diri yang telah dianugerahkan Allah dengan tidak mengebangkan potensi dan kemampuan kita. Apabila kita selalu berpikir negative tentang diri kita, dengan menganggap dunia telah menghakimi kita, beranggapan semua mata kebencian dunia sedang menyorot kita dan merasa semua penghinaan sedang mengarah kepada diri kita. Niscaya kita telah membiarkan penyakit was-was dan curiga menggerogoti badan kita.

Jika kita hanya mampu mengenakan sehelai pakaian, nisaya mereka yang berada dibalik tembok kemewahan pun juga tidak lebih dari sehelai pakaian yang dikenakan badannya. Jika mereka yang ada dalam istana dapat makan nasi, kita pun juga dapat makan nasi. Lantas, adakah perbedaan kita dengan mereka, sehingga perbedaan tempat dapat membedakan kenikmatan makan? Jawabnya adalah “Tidak”. Yakinlah bahwa kita sama, karena kesempatan yang diberikan Allah kepada kita pun juga sama.

Jangan berburuk sangka pada dunia, jangan berpikir negatif terhadap sesama. Jangan menganggap kita orang yang termiskin di dunia. Jangan berprasangka cacian dan cemoohan sekitar hanya mengarah kepada diri kita. Jangan memutar bola dunia, karena kita akan lelah dibuatnya. Jangan buat diri kita menjadi tong sampah dengan menimbun semua potensi negative dalam otak kita. Dan jangan golongkan diri kita mnejadi manusia kufur karena kita tidak dapat bersyukur. ***

Woman's Secret 27  

Posted by Azis

Jika kita berpasarah,
hidup bisa seumpama "roller coaster":
Sehari di atas, berikutnya di bawah.
Bertindaklah dari inti batin Anda,
Tidak peduli apakah hal tersebut baik atau tidak.
Ingatlah:
Segala sesuatu pasti berubah.
Jangan terlalu bersemangat atau berputus asa
karena tidak satu pun yang ada di alam semesta ini
akan tetap selamanya.
Berlatihlah untuk menyeimbangkan pikiran.


( j. donal walters )